KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek kerja laporan
Adapun laporan praktek kerja
lapangan telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu,
kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada
kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan
semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..2
BAB 1………………………………………………………………………………….3
-Latar Belakang………………………………………………………………………..3
-Tujuan…………………………………………………………………………………4
-Manfaat………………………………………………………………………………..5
BAB 2………………………………………………………………………………….6
-
Bentuk Kegiatan…………………………………………………………………….6
-Hasil PKL……………………………………………………………………………9
BAB 3………………………………………………………………………………...10
-Simpulan…………………………………………………………………………….10
-Saran………………………………………………………………………………...11
-Bukti Dokumentasi…………………………………………………………………11
BAB 1
1. 1 Latar Belakang
Era globalisasi menuntut kesiapan
sumber daya manusia untuk berperan
dan berkompetisi dalam dunia kerja.
Perguruan tinggi yang berperan mencetakm sumber daya manusia yang siap memasuki
dunia kerja harus pula membenahi diri dengan meningkatkan kinerjanya agar
menghasilkan lulusan yang kompeten, tangguh, dan mampu beradaptasi dengan
lingkungan kerja. Untuk mempersiapkan lulusan yang demikian diperlukan suatu
sistem yang dapat memperkenalkan mahasiswa pada dunia kerja secara lebih dini
sehingga lulusan diharapkan telah mempunyai gambaran tentang sistem kerja
berikut segala situasi dan kompetisinya. Beragamnya bidang kerja yang dapat
dimasuki lulusan Program Studi (Prodi) S1 Statistika memungkinkan pelatihan
pengenalan dunia kerja dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, salah satunya
adalah praktek kerja di instansi pemerintah atau swasta. Dalam struktur
kurikulum Prodi S1 Statistika, kegiatan pengenalan dunia kerja diwadahi dalam
mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dengan melakukan PKL diharapkan
mahasiswa mempunyai pengalaman tentang situasi dan kondisi dunia kerja berikut
permasalahan yang dihadapi. Hal ini akan menjadi pelajaran berharga bagi
mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya
1. 2
Tujuan Pelaksanan PKL
1. Praktek
Kerja memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui secara
langsung tentang instansi sebagai salah satu penerapan disiplin dan pengembangan
karier. Ketika di lapangan melaksanakan praktek kerja, mahasiswa dapat menilai
tentang pengembangan dari ilmu yang mereka miliki.
2. Agar Praktek
Kerja Lapangan menjadi media pengaplikasian dari teori yang diperoleh dari
bangku kuliah ke tempat kerja.
3. Meningkatkan
hubungan kerjasama antara perguruan tinggi dengan instansi . Praktek Kerja
Lapangan dapat menjadi media promosi lembaga terhadap institusi kerja. Kualitas
lembaga perguruan tinggi dapat terukur dari kualitas para mahasiswa yang melaksanakan
praktek kerja lapangan tersebut. Selain itu praktek kerja lapangan juga dapat
membantu institusi kerja untuk mendapatkan tenaga kerja akademis yang sesuai
dengan kebutuhan tenaga kerja yang dimilikinya.
4. Memperoleh
wawasan tentang dunia kerja yang diperoleh di lapangan. Mahasiswa akan
merasakan secara langsung perbedaan antara teori di kelas dengan yang ada di
lapangan. Praktek Kerja Lapangan sangat membantu mahasiswa dalam meningkatkan
pengalaman kerja sehingga dapat menjadi tenaga kerja profesional nantinya.
5. Lebih dapat
memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja. Praktek kerja lapangan akan
memberikan pendidikan berupa etika kerja, disiplin, kerja keras,
profesionalitas, dan lain-lain.
1. 3 Manfaat PKL
Bagi
Mahasiswa
Mahasiswa
mendapatkan keterampilan untuk melaksanakan program kerja pada perusahaan
maupun instansi pemerintahan. Melalui praktek kerja lapangan mahasiswa
mendapatkan bentuk pengalaman nyata serta permasalahan yang dihadapi dunia
kerja . Selain itu, mahasiswa akan menumbuhkan rasa tanggung jawab profesi di
dalam dirinya melalui praktek kerja lapangan.
Bagi Lembaga
Perguruan Tinggi
Lembaga dapat
menjalin kerjasama dengan dunia usaha, Lembaga BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta,
dan Instansi Pemerintahan. Praktek Kerja Lapangan dapat mempromosikan
keberadaan Akademik di tengah-tengah dunia kerja.
BAB
2
2. 1
Bentuk Kegiatan
-
Sekolah Tinggi Pariwisata Bali(8- 10)
Disana kita
disambut oleh ketua senat STP yang bernama Didit dan beberapa mahasiswi yang
akan menjadi pemandu kita selama berkunjung disana. Sepanjang kunjungan
beberapa dari kami termasuk saya menyempatkan diri mewawancarai mereka guna
untuk mendapatkan informasi lebih tentang sekolah tinggi ini.
Dari hasil wawancara saya mendapat informasi
bahwa
Sekolah Tinggi Pariwisata Bali
adalah
perguruan tinggi negeri kedinasan di
Bali,
Indonesia,
yang berdiri pada tahun
1978.
Pemilik dan penanggung jawab perguruan tinggi ini adalah
Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. Hingga kini, STP Nusa
Dua sudah meluluskan lebih dari 4.000 tenaga ahli kepariwisataan. Banyak
mahasiswa STP Nusa Dua sudah dikontrak oleh
hotel, biro wisata, dan
lembaga kepariwisataan sebelum menyelesaikan pendidikan D2, D3, D4, dan S.1.
STP Nusa Dua
Bali juga membuka program kelas sore untuk program D2, D3, dan D4 berjenjang.
Persyaratan khusus calon mahasiswa adalah tinggi badan minimal 165 cm untuk
pria dan 155 cm untuk
wanita.
-
Pusat oleh-oleh Krishna
Setelah
menghabiskan waktu sekitar 2-3 jam di STP, setelah itu rombongan selanjutnya
menuju pusat oleh-oleh Krishna untuk berbelanja keperluan selama di Bali
-
Green School (3.00- 5.00)
Di sore hari rombongan
melanjutkan perjalanan menuju Green School. Jarak dari krishna menuju ke lokasi
cukup jauh dan memakan waktu kurang lebih sekitar 2 jam. Setelah sampai disana
kita disambut oleh 2 tour guide yang akan menemani perjalanan kita selama di
green school. Dari cerita salah seorang tour guide disana yang bernama panca,
green school didirikan oleh pasangan suami istri yang bernama jhon dan chyintia
hardy yang sudah menetap dibali selama 30 tahun. tujuan mengapa mereka
mendidirkan sekolah ini adalah untuk memperkenalkan alam kepada anak dari dini.
Sekolah ini bsangat berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya bangunan
sekolah ini berbahan bamboo, beberapa atap sekolah berbahan jerami, dan ketika
berada disana kita seakan-akan berada di tengah hutan saking banyaknya pohon
yang tumbuh disana. Ada hal menarik selama disana, saya sempat masuk kedalam
toilet mereka dan ternyata disdalam 1 toilet terdapat 2 wc duduk. Wc A
mempunyai bentuk yang biasa saja sama seperti wc pada umumnya tp di WC B
berisikan tanah didalamnya itu adalah wc yang digunakan untuk buang hajat.
Tanah disitu dioeruntukkan untuk menutupi kotorann gunanya agar kelak nanti
dapat mereka gunakan sebagai pupuk. Siswa disana kebanyakan berasal dari luar
negeri atau orang tuanya yang sedang bekerja di bali karena ini adalah sekolah
swasta maka tidak heran bahwa biaya untuk sekolah disana sangatlah mahal untuk
siswa TK saja butuh biaya 600 juta persemester.
-
I A L F
Hari ketiga di
bali kita di ajak untuk mengikuti pelatihan di IALF (Indonesian Australian
language foundation) dari jam 08.00 - 03.45 di sana kita mendpatkan 2 sesi
pelatihan, pertama adalah pelatihan cara menjadi receptionist yang baik dan
kedua adalah cara menjadi guru yang baik. di sela-sela pelatihan instrukturnya
kadang memberikan games untuk kita agar tdk bosan dan tetap konsentrasi. Saya
pribadi sangat menikmati pelatihan itu, banyak pelajaran yang bisa saya ambil
salah satunya ada;ah untuk membiasakan murid dengan bahasa inggris seharusnya
kita memperbanyak berbicara dengan mereka menggunakan full inggris tanpa harus
di campur dengan bahasa Indonesia. Tidak seperti guru-guru di sekolah lain yang
mengajar bahasa inggris tp tetapmenggunakan bahasa Indonesia agar siswanya
mengerti. Kata salah satu instrukturnya itu dilakukan agar siswanya terbiasa,
cepat atau lambat muridnya pasti akan mengerti sendiri artinya apa, boleh juga
kita menggabungkannya dengan body language jika memang murid itu tidak bisa
paham artinya apa.
-
Hari ke empat di bali kita mengunjungi universitas
udayana lebih tepatnya di jurusan bahasa inggrisnya. Saat sampai di lokasi kita
di sambut oleh mahasiswa dan mahasiswi jurusan bahasa inggrisnya disana kita
melakukan tour campus. Suassanya dikampus itu sangat nyaman dengan bau lemon
yang semerbak, dan hiasi dnegan iringan music tradisional bali yang dimainkan
langsung oleh beberapa wisatawan luar negeri. Sungguh pengalaman yang sangat
menyenangkan.
-
Setelah itu kita pergi kesalah satu pantai di bali yang
bernama Pantai Pandawa. Ini merupakan pantai baru di bali namun wisatawan di
pantai ini sudah sangat banyak hampir 1000/hari.
-
Perjalanan selanjutnya adalah uluwatu. Menurut tour
guide kami disana terdapat pura yang diberinama pura uluwatu.
Pura Luhur Uluwatu atau
Pura Uluwatu merupakan
pura yang berada di
wilayah Desa Pecatu,
Kecamatan Kuta,
Badung.
Pura yang terletak di ujung barat daya pulau
Bali di atas anjungan batu
karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad
Kayangan yang dipercaya oleh orang
Hindu sebagai penyangga dari 9
mata angin.
Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari
abad ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala
aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu
Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir tahun 1550 dan mengakhiri
perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah atau Ngeluhur di tempat
ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.
-
Selanjutnya rombongan menyempatkan
berkunjung ke GWK. Taman Budaya Garuda
Wisnu Kencana disingkat GWK,
adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali.
patung berukuran raksasa Dewa Wisnu
yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda,
setinggi 12 meter. Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di
belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter
Garuda ditempatkan sementara.
-
Salah satu perjalanan yang paling
menyenangkan walaupun cuacanya tidak terlalu mendukung adalah di tanah lot.
HASIL PKL
PKL
tahun ini sangat memberikan kesan dan kenangan yang luar biasa indah. Selama
kegiatan PKL ini berlangsung saya mendapatkan banyak pelajaran salah satunya
adalah KEBERSAMAAN, disana kita berbaur menjadi satu tidak ada sekat antara
kita, semuanya tertawa bersama, menangis, bahkan ketakutan bersama. Disana juga
kita bisa belajar budaya dari daerah lain, mempejari cara pikir maysrakat bali
yang kental dengan adat dan budaya. Mendapat informasi secara langsung tentang
sekolah, dan kampus disana, bejalar bagaimana pemerintah dan masyarakat bali sangat
focus dengan daerah mereka.
3. PENUTUP
Saran
Untuk
PKL selanjutnya mungkin waktu jalan-jalannya di perpanjang J
Bukti
dokumentasi