Sabtu, 06 Juni 2015

LAPORAN PKL



KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek kerja laporan
Adapun laporan praktek kerja lapangan telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..2
BAB 1………………………………………………………………………………….3
-Latar Belakang………………………………………………………………………..3
-Tujuan…………………………………………………………………………………4
-Manfaat………………………………………………………………………………..5
BAB 2………………………………………………………………………………….6
- Bentuk Kegiatan…………………………………………………………………….6
-Hasil PKL……………………………………………………………………………9
            BAB 3………………………………………………………………………………...10
-Simpulan…………………………………………………………………………….10
-Saran………………………………………………………………………………...11
-Bukti Dokumentasi…………………………………………………………………11
BAB 1
1.      1  Latar Belakang
Era globalisasi menuntut kesiapan sumber daya manusia untuk berperan
dan berkompetisi dalam dunia kerja. Perguruan tinggi yang berperan mencetakm sumber daya manusia yang siap memasuki dunia kerja harus pula membenahi diri dengan meningkatkan kinerjanya agar menghasilkan lulusan yang kompeten, tangguh, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja. Untuk mempersiapkan lulusan yang demikian diperlukan suatu sistem yang dapat memperkenalkan mahasiswa pada dunia kerja secara lebih dini sehingga lulusan diharapkan telah mempunyai gambaran tentang sistem kerja berikut segala situasi dan kompetisinya. Beragamnya bidang kerja yang dapat dimasuki lulusan Program Studi (Prodi) S1 Statistika memungkinkan pelatihan pengenalan dunia kerja dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah praktek kerja di instansi pemerintah atau swasta. Dalam struktur kurikulum Prodi S1 Statistika, kegiatan pengenalan dunia kerja diwadahi dalam mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dengan melakukan PKL diharapkan mahasiswa mempunyai pengalaman tentang situasi dan kondisi dunia kerja berikut permasalahan yang dihadapi. Hal ini akan menjadi pelajaran berharga bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya







1.      2 Tujuan Pelaksanan PKL
1. Praktek Kerja memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui secara langsung tentang instansi sebagai salah satu penerapan disiplin dan pengembangan karier. Ketika di lapangan melaksanakan praktek kerja, mahasiswa dapat menilai tentang pengembangan dari ilmu yang mereka miliki.
2. Agar Praktek Kerja Lapangan menjadi media pengaplikasian dari teori yang diperoleh dari bangku kuliah ke tempat kerja.
3. Meningkatkan hubungan kerjasama antara perguruan tinggi dengan instansi . Praktek Kerja Lapangan dapat menjadi media promosi lembaga terhadap institusi kerja. Kualitas lembaga perguruan tinggi dapat terukur dari kualitas para mahasiswa yang melaksanakan praktek kerja lapangan tersebut. Selain itu praktek kerja lapangan juga dapat membantu institusi kerja untuk mendapatkan tenaga kerja akademis yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang dimilikinya.
4. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja yang diperoleh di lapangan. Mahasiswa akan merasakan secara langsung perbedaan antara teori di kelas dengan yang ada di lapangan. Praktek Kerja Lapangan sangat membantu mahasiswa dalam meningkatkan pengalaman kerja sehingga dapat menjadi tenaga kerja profesional nantinya.
5. Lebih dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja. Praktek kerja lapangan akan memberikan pendidikan berupa etika kerja, disiplin, kerja keras, profesionalitas, dan lain-lain.




1.         3 Manfaat PKL
            Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mendapatkan keterampilan untuk melaksanakan program kerja pada perusahaan maupun instansi pemerintahan. Melalui praktek kerja lapangan mahasiswa mendapatkan bentuk pengalaman nyata serta permasalahan yang dihadapi dunia kerja . Selain itu, mahasiswa akan menumbuhkan rasa tanggung jawab profesi di dalam dirinya melalui praktek kerja lapangan.
Bagi Lembaga Perguruan Tinggi
Lembaga dapat menjalin kerjasama dengan dunia usaha, Lembaga BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta, dan Instansi Pemerintahan. Praktek Kerja Lapangan dapat mempromosikan keberadaan Akademik di tengah-tengah dunia kerja.








BAB 2
2.      1 Bentuk Kegiatan
-          Sekolah Tinggi Pariwisata Bali(8- 10)
Disana kita disambut oleh ketua senat STP yang bernama Didit dan beberapa mahasiswi yang akan menjadi pemandu kita selama berkunjung disana. Sepanjang kunjungan beberapa dari kami termasuk saya menyempatkan diri mewawancarai mereka guna untuk mendapatkan informasi lebih tentang sekolah tinggi ini.
 Dari hasil wawancara saya mendapat informasi bahwa Sekolah Tinggi Pariwisata Bali adalah perguruan tinggi negeri kedinasan di Bali, Indonesia, yang berdiri pada tahun 1978. Pemilik dan penanggung jawab perguruan tinggi ini adalah Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. Hingga kini, STP Nusa Dua sudah meluluskan lebih dari 4.000 tenaga ahli kepariwisataan. Banyak mahasiswa STP Nusa Dua sudah dikontrak oleh hotel, biro wisata, dan lembaga kepariwisataan sebelum menyelesaikan pendidikan D2, D3, D4, dan S.1.
STP Nusa Dua Bali juga membuka program kelas sore untuk program D2, D3, dan D4 berjenjang. Persyaratan khusus calon mahasiswa adalah tinggi badan minimal 165 cm untuk pria dan 155 cm untuk wanita.
-          Pusat oleh-oleh Krishna
Setelah menghabiskan waktu sekitar 2-3 jam di STP, setelah itu rombongan selanjutnya menuju pusat oleh-oleh Krishna untuk berbelanja keperluan selama di Bali
-          Green School (3.00- 5.00)
Di sore hari rombongan melanjutkan perjalanan menuju Green School. Jarak dari krishna menuju ke lokasi cukup jauh dan memakan waktu kurang lebih sekitar 2 jam. Setelah sampai disana kita disambut oleh 2 tour guide yang akan menemani perjalanan kita selama di green school. Dari cerita salah seorang tour guide disana yang bernama panca, green school didirikan oleh pasangan suami istri yang bernama jhon dan chyintia hardy yang sudah menetap dibali selama 30 tahun. tujuan mengapa mereka mendidirkan sekolah ini adalah untuk memperkenalkan alam kepada anak dari dini. Sekolah ini bsangat berbeda dengan sekolah-sekolah pada umumnya bangunan sekolah ini berbahan bamboo, beberapa atap sekolah berbahan jerami, dan ketika berada disana kita seakan-akan berada di tengah hutan saking banyaknya pohon yang tumbuh disana. Ada hal menarik selama disana, saya sempat masuk kedalam toilet mereka dan ternyata disdalam 1 toilet terdapat 2 wc duduk. Wc A mempunyai bentuk yang biasa saja sama seperti wc pada umumnya tp di WC B berisikan tanah didalamnya itu adalah wc yang digunakan untuk buang hajat. Tanah disitu dioeruntukkan untuk menutupi kotorann gunanya agar kelak nanti dapat mereka gunakan sebagai pupuk. Siswa disana kebanyakan berasal dari luar negeri atau orang tuanya yang sedang bekerja di bali karena ini adalah sekolah swasta maka tidak heran bahwa biaya untuk sekolah disana sangatlah mahal untuk siswa TK saja butuh biaya 600 juta persemester.
-          I A L F
Hari ketiga di bali kita di ajak untuk mengikuti pelatihan di IALF (Indonesian Australian language foundation) dari jam 08.00 - 03.45 di sana kita mendpatkan 2 sesi pelatihan, pertama adalah pelatihan cara menjadi receptionist yang baik dan kedua adalah cara menjadi guru yang baik. di sela-sela pelatihan instrukturnya kadang memberikan games untuk kita agar tdk bosan dan tetap konsentrasi. Saya pribadi sangat menikmati pelatihan itu, banyak pelajaran yang bisa saya ambil salah satunya ada;ah untuk membiasakan murid dengan bahasa inggris seharusnya kita memperbanyak berbicara dengan mereka menggunakan full inggris tanpa harus di campur dengan bahasa Indonesia. Tidak seperti guru-guru di sekolah lain yang mengajar bahasa inggris tp tetapmenggunakan bahasa Indonesia agar siswanya mengerti. Kata salah satu instrukturnya itu dilakukan agar siswanya terbiasa, cepat atau lambat muridnya pasti akan mengerti sendiri artinya apa, boleh juga kita menggabungkannya dengan body language jika memang murid itu tidak bisa paham artinya apa.
-          Hari ke empat di bali kita mengunjungi universitas udayana lebih tepatnya di jurusan bahasa inggrisnya. Saat sampai di lokasi kita di sambut oleh mahasiswa dan mahasiswi jurusan bahasa inggrisnya disana kita melakukan tour campus. Suassanya dikampus itu sangat nyaman dengan bau lemon yang semerbak, dan hiasi dnegan iringan music tradisional bali yang dimainkan langsung oleh beberapa wisatawan luar negeri. Sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan.
-          Setelah itu kita pergi kesalah satu pantai di bali yang bernama Pantai Pandawa. Ini merupakan pantai baru di bali namun wisatawan di pantai ini sudah sangat banyak hampir 1000/hari.
-          Perjalanan selanjutnya adalah uluwatu. Menurut tour guide kami disana terdapat pura yang diberinama pura uluwatu. Pura Luhur Uluwatu atau Pura Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung. Pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah atau Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.
-          Selanjutnya rombongan menyempatkan berkunjung ke GWK. Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter. Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara.
-          Salah satu perjalanan yang paling menyenangkan walaupun cuacanya tidak terlalu mendukung adalah di tanah lot.

HASIL PKL
PKL tahun ini sangat memberikan kesan dan kenangan yang luar biasa indah. Selama kegiatan PKL ini berlangsung saya mendapatkan banyak pelajaran salah satunya adalah KEBERSAMAAN, disana kita berbaur menjadi satu tidak ada sekat antara kita, semuanya tertawa bersama, menangis, bahkan ketakutan bersama. Disana juga kita bisa belajar budaya dari daerah lain, mempejari cara pikir maysrakat bali yang kental dengan adat dan budaya. Mendapat informasi secara langsung tentang sekolah, dan kampus disana, bejalar bagaimana pemerintah dan masyarakat bali sangat focus dengan daerah mereka.
3.      PENUTUP
Saran
Untuk PKL selanjutnya mungkin waktu jalan-jalannya di perpanjang J

Bukti dokumentasi


           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar