KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah biologi tentang
inseminasi dan bayi tabung
Adapun makalah ilmiah biologi
tentang inseminasi dan bayitabung ini telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu,
kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada
kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan
semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
Kata
Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar
Isi............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar
Belakang...................................................................................................
5
Tujuan.........................................................................................................................
6
BAB II PEMBAHASAN
1
Pengartian Bayi tabung Dan Inseminasi menurut pandangan
Medis................ 8
2
Macam-macam Proses Bayi Tabung..................................................
……….10
3 Kelemahan Bayi
Tabung............................................... ……………………… 13
BAB
III PENUTUP
1 KESIMPULAN......................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………15
BAB I
Latar Belakang
Sekarang ini sudah muncul berbagai
kecanggihan yang dapat di gunakan untuk mengatasi kendala-kendala
kehidupan..Salah satunya adalah kesulitan mempunyai anak dengan berbagai
faktor.Tetapi terkadang kecanggihan teknologi mempengaruhi etika-etika terhadap
islam. Kemungkinan kehamilan dipengaruhi oleh usia anda dan kadar FSH basal.
Secara umum, makin muda usia makin baik hasilnya. Kemungkinan terjadinya
kehamilan juga tergantung pada jumlah embrio yang dipindahkan. Walaupun makin
banyak jumlah embrio yang dipindahkan akan meningkatkan kemungkinan terjadinya
kehamilan, tapi kemungkinan terjadinya kehamilan multipel dengan masalah yang
berhubungan dengan kelahiran prematur juga lebih besar. Pengertian mandul bagi
wanita ialah tidak mampu hamil karena indung telur mengalami kerusakan sehingga
tidak mampu memproduksi sel telur. Sementara, arti mandul bagi pria ialah tidak
mampu menghasilkan kehamilan karena buah pelir tidak dapat memproduksi sel spermatozoa
sama sekali.
Baik pria maupun wanita yang mandul
tetap mempunyai fungsi seksual yang normal. Tetapi sebagian orang yang
mengetahui dirinya mandul kemudian mengalami gangguan fungsi seksual sebagai
akibat hambatan psikis karena menyadari kekurangan yang dialaminya.
Tetapi istilah mandul seringkali digunakan untuk menyebut pasangan suami istri yang belum mempunyai anak walaupun telah lama menikah. Padahal pasangan suami istri yang belum mempunyai anak setelah lama menikah tidak selalu mengalami kemandulan. Yang lebih banyak terjadi adalah pasangan yang infertil atau pasangan yang tidak subur.Tulisan tentang bayi tabung ini dimaksudkan agr masyarakat terutama dari kalangan agama memberikan tanggapan dan masukan tentang proyek/tim pengembangan Bayi tabung Indonesia yang mulai terbuka untuk peminat bayi tabung.Sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan modern dan teknologi kedokteran dan biologi yang canggih,maka teknologi bayi tabung juga maju dengan pesat,sehingga kalau teknologi bayi tabung ini ditanagani oleh orang-orang yang kurang beriman dan bertaqwa,dikhawatirkan dapat merusak peradaban umat manusia,bias merusak nilai-nilai agama,moral,dan budaya bangsa.
Tetapi istilah mandul seringkali digunakan untuk menyebut pasangan suami istri yang belum mempunyai anak walaupun telah lama menikah. Padahal pasangan suami istri yang belum mempunyai anak setelah lama menikah tidak selalu mengalami kemandulan. Yang lebih banyak terjadi adalah pasangan yang infertil atau pasangan yang tidak subur.Tulisan tentang bayi tabung ini dimaksudkan agr masyarakat terutama dari kalangan agama memberikan tanggapan dan masukan tentang proyek/tim pengembangan Bayi tabung Indonesia yang mulai terbuka untuk peminat bayi tabung.Sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan modern dan teknologi kedokteran dan biologi yang canggih,maka teknologi bayi tabung juga maju dengan pesat,sehingga kalau teknologi bayi tabung ini ditanagani oleh orang-orang yang kurang beriman dan bertaqwa,dikhawatirkan dapat merusak peradaban umat manusia,bias merusak nilai-nilai agama,moral,dan budaya bangsa.
5
1.
TUJUAN
Tujuan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pemaparan bayi Tabung dan
Inseminasi dari sudut pandang
Medis !
2. Untuk mengetahui macam-macam proses
bayi tabung!
3. Untuk mengetahui Kelemahan dan
keuntungan inseminasi buatan !
6
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 BAYI TABUNG DALAM SUDUT
PANDANG MEDIS
1. Pengertian
Inseminasi
Buatan
Kata inseminasi berasal
dari bahasa Inggris “insemination” yang artinya pembuahan atau penghamilan
secara teknologi, bukan secara alamiah. Kata inseminasi itu sendiri, dimaksudkan
oleh dokter arab, dengan istilah dari fi’il (kata kerja) menjadi yang berarti
mengawinkan atau mempertemukan (memadukan).
Ada beberapa teknik
inseminasi buatan yang telah dikembangkan di dunia kedokteran, antara lain :
a. Fertilazation in
Vitro (FIV) dengan cara mengambil sperma suami dan ovum istri kemudian diproses
di vitro (tabung), dan setelah terjadi pembuahan, lalu ditransfer ke rahim
istri.
b. Gamet intra Felopian
Tuba (GIFT) dengan cara mengambil sperma suami dan ovum istri, dan setelah
dicampur terjadi pembuahan, maka segera ditanam disaluran telur (tuba palupi).
Teknik kedua ini lebih alamiah daripada teknik pertama, sebab sperma hanya bisa
membuahi ovum di tuba palupi setelah terjadi ejakulasi (pancaran mani melalui
hubungan seksual.
c. Bayi tabung adalah
sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi diluar tubuh wanita.
Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika
metode lain tidak berhasil. Prosesnya terdiri dari
mengendalikan proses
ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh
sel sperma dalam sebuah medium.
Dalam bahasa arab bayi
tabung disebut dengan istilah yang artinya jabang bayi, yaitu sel telur yang
telah dibuahi oleh sperma yang telah dibiakkan dalam tempat pembiakan (cawan)
yang sdauh siap untuk diletakkan ke dalam rahim seorang ibu.
Bayi tabung atau dalam bahasa
kedokteran disebut In Vitro Fertilization (IVF) adalah suatu upaya memperoleh
kehamilan dengan jalan mempertemukan sel sperma dan sel telur dalam suatu wadah
khusus. Pada kondisi normal, pertemuan
ini berlangsung di dalam saluran tuba.
Dalam proses bayi tabung proses ini berlangsung di laboratorium dan
dilaksanakan oleh tenaga medis sampai menghasilkan suatu embrio dan di
iplementasikkan ke dalam rahim wanita yang mengikuti program bayi tabung
tersebut. Embrio ini juga dapat disimpan
dalam bentuk beku (cryopreserved) dan dapat digunakan kelak jika
dibutuhkan. Bayi tabung merupakan
pilihan untuk memperoleh keturunan bagi ibu-ibu yang memiliki gangguan pada
saluran tubanya. Pada kondisi normal,
sel telur yang telah matang akan dilepaskan oleh indung telur (ovarium) menuju
saluran tuba (tuba fallopi) untuk selanjutnya menunggu sel sperma yang akan membuahi
sel telur tersebut tersebut. Dalam bayi
tabung proses ini terjadi dalam tabung dan setelah terjadi pembuahan (embrio)
maka segera di iplementasikan ke rahim wanita tersebut dan akan terjadi
kehamilan seperti kehamilan normal.
Dari segi tehnik, karena prosedur
konsepsi buatan ini sangat menegangkan, tingkat keberhasilannya belum begitu
tinggi, dan biayanya sangat mahal, maka pasangan suami istri (pasutri) yang
diterima untuk program ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Telah dilakukan pengelolaan infertilitas
selengkapnya.
2. Terdapat indikasi yang sangat jelas.
3. Memahami seluk beluk prosedur konsepsi
buatan secara umum
4. Mampu membiayai prosedur bayi tabung
ini
8
2.
Macam-macam Proses Bayi Tabung
a.
Pembuahan Dipisahkan dari Hubungan Suami-Isteri.
Teknik bayi
tabung memisahkan persetubuhan suami – istri dari pembuahan bakal anak. Dengan
teknik tersebut, pembuahan dapat dilakukan tanpa persetubuhan. Keterarahan
perkawinan kepada kelahiran baru sebagaimana diajarkan oleh Gereja tidak
berlaku lagi. Dengan demikian teknik kedokteran telah mengatur dan menguasai
hukum alam yang terdapat dalam tubuh manusia pria dan wanita. Dengan pemisahan
antara persetubuhan dan pembuahan ini, maka bisa muncul banyak kemungkinan lain
yang menjadi akibat dari kemajuan ilmu kedokteran di bidang pro-kreasi manusia.
b. Wanita
Sewaan untuk Mengandung Anak.
Ada kemungkinan
bahwa benih dari suami – istri tidak bisa dipindahkan ke dalam rahim sang
istri, oleh karena ada gangguan kesehatan atau alasan – alasan lain. Dalam
kasus ini, maka diperlukan seorang wanita lain yang disewa untuk mengandung
anak bagi pasangan tadi. Dalam perjanjian sewa rahim ini ditentukan banyak
persyaratan untuk melindungi kepentingan semua pihak yang terkait. Wanita yang
rahimnya disewa biasanya meminta imbalan uang yang sangat besar. Suami – istri
bisa memilih wanita sewaan yang masih muda, sehat dan punya kebiasaan hidup
yang sehat dan baik. praktik seperti ini biasanya belum ada ketentuan hukumnya,
sehingga kalau muncul kasus bahwa wanita sewaan ingin mempertahankan bayi itu
dan menolak uang pembayaran, maka pastilah sulit dipecahkan.
c. Sel Telur
atau Sperma dari Seorang Donor.
Masalah ini
dihadapi kalau salah satu dari suami atau istri mandul; dalam arti bahwa sel
telur istri atau sperma suami tidak mengandung benih untuk pembuahan. Itu
berarti bahwa benih yang mandul itu harus dicarikan penggantinya melalui
seorang donor.
Masalah ini
akan menjadi lebih sulit karena sudah masuk unsur baru, yaitu benih dari orang
lain. Pertama, apakah pembuahan yang dilakukan antara sel telur istri dan sel
sperma dari orang lain sebagai pendonor itu perlu diketahui atau disembunyikan
identitasnya. Kalau wanita tahu orangnya, mungkin ada bahaya untuk mencari
hubungan pribadi dengan orang itu. Ketiga, apakah pria pendonor itu perlu tahu
kepada siapa benihnya telah didonorkan. Masih banyak masalah lain lagi yang
bisa muncul.
d. Munculnya
Bank Sperma
Praktik bayi
tabung membuka peluang pula bagi didirikannya bank – bank sperma. Pasangan yang
mandul bisa mencari benih yang subur dari bank – bank tersebut. Bahkan orang
bisa menjual – belikan benih – benih itu dengan harga yang sangat mahal
misalnya karena benih dari seorang pemenang Nobel di bidang kedokteran,
matematika, dan lain-lain. Praktek bank sperma adalah akibat lebih jauh dari
teknik bayi tabung. Kini bank sperma malah menyimpannya dan memperdagangkannya
seolah – olah benih manusia itu suatu benda ekonomis.
Tahun 1980 di
Amerika sudah ada 9 bank sperma non – komersial. Sementara itu bank – bank
sperma yang komersil bertumbuh dengan cepat. Wanita yang menginginkan pembuahan
artifisial bisa memilih sperma itu dari banyak kemungkinan yang tersedia
lengkap dengan data mutu intelektual dari pemiliknya. Identitas donor
dirahasiakan dengan rapi dan tidak diberitahukan kepada wanita yang
mengambilnya, kepada penguasa atau siapapun.
10
3.
K ELEMAHAN DAN KEUNTUNGAN
INSEMINASI BUATAN
Adapun kelemahan dari
inseminasi buatan ini adalah sebagai berikut :
1.
Dalam pembuahan normal, antara 50.000-100.000 sel sperma, berlomba membuahi 1
sel telur. Dalam pembuahan normal, berlaku teori seleksi alamiah dari Charles
Darwin, dimana sel yang paling kuat dan sehat adalah yang menang.
Sementara dalam inseminasi buatan, sel sperma pemenang dipilih oleh dokter atau
petugas labolatorium. Jadi bukan dengan sistem seleksi alamiah. Di bawah
mikroskop, para petugas labolatorium dapat memisahkan mana sel sperma yang
kelihatannya sehat dan tidak sehat. Akan tetapi, kerusakan genetika umumnya
tidak kelihatan dari luar. Dengan cara itu, resiko kerusakan sel sperma yang
secara genetik tidak sehat, menjadi cukup besar.
2.
Belakangan ini, selain faktor sel sperma yang secara genetik tidak sehat, para
ahli juga menduga prosedur inseminasi memainkan peranan yang menentukan.
Kesalahan pada saat injeksi sperma, merupakan salah satu faktor kerusakan
genetika. Secara alamiah, sperma yang sudah dilengkapi enzim bernama akrosom berfungsi sebagai pengebor lapisan pelindung sel telur.
Dalam proses pembuahan secara alamiah, hanya kepala dan ekor sperma yang masuk
ke dalam inti sel telur. Sementara dalam proses inseminasi buatan, dengan
injeksi sperma, enzim akrosom yang ada di bagian kepala sperma juga ikut masuk
ke dalam sel telur. Selama enzim akrosom belum terurai, maka pembuahan
akan terhambat. Selain itu prosedur injeksi sperma memiliko resiko
melukai bagian dalam sel telur, yang berfungsi pada pembelahan sel dan
pembagian kromosom.
3.
Keberhasilan masih belum mencapai 100 %, Di Rumah Sakit Harapan Kita, tingkat
keberhasilannya 50 %, sedangkan di RSCM sebesar 30-40 %
4.
Memerlukan waktu yang cukup lama
5.
Biaya mahal, berkisar antara 34-60 juta
6.
Tidak bisa sekali melakukan proses langsung jadi, tetapi besar kemungkinan
untuk di lakukan pengulangan, Adapun keuntungan dan kerugiannya adalah
Memberikan peluang kehamilan kepada pasangan suami istri yang sebelumnya
mengalami infertilitas.
Ada beberapa Faktor- faktor yang sering menyebabkan kegagalan Bayi Tabung
yaitu:
1.Sel Telur yang tumbuh
tidak ada / tidak mencukupi.
2. Tidak
terjadi pembuahan
3. Embrio
tidak menempel dinding rahim
4.
Keguguran.
13
BAB
III
PENUTUP
3.1 1.
KESIMPULAN
1. Teknologi reproduksi buatan merupakan
hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada prinsipnya bersifat
netral dan dikembangkan untuk meningkatkan derajat hidup dan kesejahteraan umat
manusia. Dalam pelaksanaannya akan berbenturan dengan berbagai permasalahan
moral, etika, dan hukum yang komplek sehingga memerlukan pertimbangan dan
pengaturan yang bijaksana dalam rangka memberikan jaminan perlindungan hukum
terhadap semua pihak yang terlibat dalam penerapan teknologi reproduksi buatan
dengan tetap mengacu kepada penghormatan harkat dan martabat manusia serta
menjunjung tinggi hak asasi manusia.
2. Pandangan internasional terhadap
teknologi reproduksi buatan memiliki kesamaan terhadap tujuan pelaksanaan dan
pengembangan teknologi reproduksi buatan yaitu dalam rangka memajukan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam batas-batas penghargaan
terhadap hak asasi manusia serta harkat dan derajat manusia untuk meningkatkan
kesejahteraan umat manusia.
3. Hukum Indonesia mengatur mengenai
teknologi reproduksi manusia sebatas upaya kehamilan diluar cara alamiah,
dengan sperma dan sel telur yang berasal pasangan suami isteri dan ditanamkan
dalam rahim isteri. Dengan demikian teknologi bayi tabung yang sperma dan sel
telurnya berasal dari suami isteri dan ditanamkan dalam rahim isteri
diperbolehkan di Indonesia, sedangkan teknik ibu pengganti (surrogate mother)
tidak diizinkan dilakukan.
14
DAFTAR
PUSTAKA
Bibliography
Amelia, C. (2014, januari 23). INSEMINASI DAN
BAYI TABUNG. Retrieved maret 14, 2015, from world of woman:
http://ameliawomen.blogspot.com/2014/01/makalah-inseminasi-dan-bayi-tabung.html
Danita, S. (2014,
Februari 20). BAYI TABUNG. Retrieved maret 10, 2015, from SDW:
http://cleveries.blogspot.com/2014/02/makalah-tentang-bayi-tabung-fertilisasi.html
15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar